Headline

Presiden Larang Warga Pulang

Desa yang luluh lantak diterjang erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara, akan dikosongkan dan diubah menjadi wilayah konservasi alam.

Fokus

Keseruan di Pekan Kedua

Pekan ini, seri kedua Proliga 2024 mulai bergulir. Seperti apa persiapan dan peluang tiap tim?

Food Waste Indonesia Ke-3 Terbesar Dunia, Pangan Berkelanjutan jadi Urgen

Bintang Krisanti
12/10/2022 19:05
Food Waste Indonesia Ke-3 Terbesar Dunia, Pangan Berkelanjutan jadi Urgen
(kiri-kanan):Jaqualine Wijaya, dr. Ida Gunawan, dan Dewi Fatmaningrum dalam konpers di Alam Sutera, Banten, Selasa (11/10).(MI/ Bintang Krisanti)

BESARNYA masalah food loss dan food waste di Indonesia menjadi salah satu bahasan di dalam acara Road to Eathink Market Fest 2022 yang digelar wirausaha sosial, Food Sustainesia, Selasa (11/10) di Alam Sutera, Banten. Agen Ketahanan Pangan dan Nutrisi Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Dewi Fatmaningrum, yang juga menjadi nara sumber diskusi mengungkapkan food loss dan food waste Indonesia merupakan ke-3 terbesar di dunia.

 

Food loss dan food waste Indonesia itu terbesar ke-3 di dunia setelah Arab Saudi dan Amerika Serikat. Menurut Laporan Bappenas 2021, food loss dan food waste Indonesia selama 2000 – 2019 mencapai 150 – 184 kg per kapita pertahun yang harusnya bisa memberi makan 30% – 40% populasi kita,” tuturnya. Jumlah itu dikatakan setara pula dengan 4% - 5% GDP Indonesia.

 

Food loss atau susut pangan adalah bahan pangan yang terbuang dalam rantai pasok dari petani ke pasar. Ini bisa terjadi akibat distribusi dan pengemasan yang tidak baik hingga membuat bahan pangan rusak dan tidak bisa dijual. Sementara, food waste atau limbah pangan terjadi di tingkat pasar ritel hingga di tingkat konsumen. Pangan terbuang akibat tidak laku ataupun penyia-nyiaan di rumah tangga.

 

Salah satu cara mengurangi food loss dan food waste adalah lewat gaya hidup pangan berkelanjutan. Diet sehat berkelanjutan (sustainable healthy diet) yang merupakan bagian dari pangan berkelanjutan, makin populer di dunia. 

 

Dengan pola makan itu, makanan bukan hanya dipilih karena menyehatkan melainkan juga memikirkan dampak lingkungannya. Maka, contohnya, anda bukan hanya berupaya lebih banyak makan buah dan sayur melainkan juga mengupayakan yang berasal dari produksi lokal atau dalam negeri.

 

Konsep pangan berkelanjutan diusung di Eathink Market Fest 2022 akan berlangsung 15 Oktober – 16 Oktober yang sekaligus merayakan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada hari Minggu tersebut.

 

Food sustainability itu bagaimana agar pangan bisa dihasilkan terus-menerus hingga generasi masa depan. Untuk menerapkannya dari rumah, caranya bisa pakai tiga pilar, yaitu pilih makanan yang lokal atau sesuai musimnya makanan di kita, pilih yang sehat atau gizinya seimbang, dan juga sedikit mungkin menghasilkan limbah, baik limbah makanannya maupun dari kemasannya,” jelas perwakilan Food Sustainesia yang juga pengusung gerakan Eathink Movement, Jaqualine Wijaya.

 

Menurutnya, dengan memilih pangan lokal maka masyarakat ikut membantu mengurangi potensi food loss (susut pangan) maupun food waste (limbah pangan) yang dihasilkan petani dalam negeri. “Jadi kalau buah, misalnya, ya beli yang sedang musim. Kalau lagi musim mangga, ya makannya mangga,” tambahnya. Selain itu, tidak kalah penting, adalah konsumsi sesuai kebutuhan untuk menghindari makanan terbuang sia-sia.

 

Jaqualine  dan Dewi mendorong agar kaum urban milenial ikut menerapkan gaya hidup pangan berkelanjutan. Hal ini bukan hanya menyehatkan, melainkan juga penting bagi lingkungan yang akan ikut memengaruhi kualitas hidup anak muda di masa depan.

 

Di sisi lain, menerapkan gaya hidup pangan berkelanjutan, dikatakan tidak sulit dan tidak mahal. Dokter Spesialis Gizi, dr. Ida Gunawan, yang juga nara sumber mengungkapkan jika salah satu langkahnya adalah memilih makanan yang alami atau bukan makanan olahan. “Lalu juga bisa variasi, misal sumber karbohidratnya selain nasi, bisa kentang, ubi, dan lain-lain. Lalu juga sayur dan buah itu mestinya mencapai setengah dari isi piring kita,” tuturnya.

 

Ia menjelaskan pola makan sangat penting mencegah penyakit-penyakit tidak menular yang kini juga banyak menyerang kaum muda, di antaranya adalah kolesterol, diabetes, dan hipertensi. 

 

Untuk mendekatkan kalangan urban milenial terhadap pangan berkelanjutan maka di Eathink Market Fest 2022 dihadirkan puluhan tenan makanan dan minuman dengan bahan makanan lokal dan ramah lingkungan. Di antaranya adalah Cocoa Farm, Casa Grata, Purvest, Filosofi Kopi, Ladang Lima, hingga Rejuve.

 

Dalam festival yang digelar di Open Door, Flavor Bliss, Alam Sutera ini akan ada pula acara gelar wicara soal pola makan sehat hingga pengomposan limbah makanan, demo masak dari alumni Master Chef Indonesia, dan aksi panggung dari grup musik RAN. Tiket gratis untuk festival ini bisa didapatkan di marketfest.eathink.id. (M-1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya